Home / Cerita Nakal / Perawan Mesum Dengan Vini Cantik dan Seksi

Perawan Mesum Dengan Vini Cantik dan Seksi

Bagi kepada teman
Cerita Hot

Matahari siang terasa begitu menyengat membuat pakaian seragam Vini basah oleh peluh, begitu juga pakaian dalamnya terasa lengket. Dia pulang diantar oleh Gunawan.

” duhhh gerah bangeeet nihh, ACnya gedein dong say ” keluh Vini
” iya panas banget hari ini, itu AC udah maksimal ” kata Gunawan
” huuhhh.. masih gerah yah ” kata Vini mengecek udara yg keluar dari blower AC di dashboard

Vini membuka 3 kancing bajunya yang atas lalu menunduk menempelkan dadanya yang terbuka pada lubang AC dashboard

” uuuuhhhhhhh sejuuukk ” Vini terpejam menikmati sejuknya AC langsung mengenai kulit dadanya
” yah.. kamu sih jadi dingin, aku yang sekarang makin kepanasan ” kata Gunawan melirik dada Vini
” hhihihiiiii. biarin ” kata Vini tersenyum
” heiiiii ck.ck.ck ” Gunawan kaget dan hanya bisa geleng-geleng kepala ketika Vini menarik BHnya ke atas sehingga buah dada yang putih montok menggantung bebas didepan dashboard
“uuuuuuuhhh. ” Vini mendesah terpejam meresapi sejuknya AC yg menerpa langsung payudaranya
” cleguks sayaaaang masuk angin lho ” Gunawan menelan ludah melihat payudara begitu montok menggantung bebas
” uuhh hihihiiiiiiii. sejuk banget sayang ” Vini masih terpejam tdk hanya menikmati sejuknya AC,

namun dia juga menjadi horny karena putingnya yg diterpa AC langsung menjadi dingin geli membuatnya merinding

“ihhh.. hihihiii” Vini menggelinjang kegelian lalu membetulkan lagi BHnya dan hendak menutup lagi baju seragamnya
” yah.. kok di tutup sih ” Gunawan cemberut membuat Vini menghentikan aksinya
” hihihhiiii ntar kamu tambah kepanasan” senyum Vini genit
” hmmm.. pegang dikit dong say ” pinta Gunawan memelas
“dikit aja yah ” kata Vini nakal lalu meraih tangan kiri Gunawan dan menaruh ke puting payudaranya yg cup BHnya diangkat kembali
” aoowww.. ih nakal ” teriak Vini genit ketika dgn nakal jari Gunawan mencubit puting Vini
” hihihi.. abis gemesss ” Gunawan cengengesan
” yeeee dasar ” kata Vini mencubit lengan Gunawan lalu membetulkan lagi BH dan bajunya
” mampir dulu ya sayang, masih kangeeen ” rajuk Vini ketika mobil telah sampai di depan rumahnya
” oke.. ” jawab Gunawan memasuki halaman rumah Vini setelah pembantu membukakan gerbang

Mereka bergegas turun dari mobil

” ayo masuk” ajak Vini membukakan pintu lalu masuk
” siang ma ” Vini mencium mamanya yg sedang membaca tabloid di ruang tamu dan membalas ciuman anaknya
” Selamat siang Tante ” sapa Gunawan pada mama Vini
” siang nak Gunawan, baru pulang sekolah??” tanya mama Vini basa basi
” iya tante ” jawab Gunawan lalu duduk di kursi
Sementara Vini masuk kekamar menaruh tas lalu ke kulkas mengambil minuman dingin
” ini minum Tom ” kata Vini menaruh gelas di meja.
” ajak Tomas makan Dit ” kata Mama Vini lalu beranjak ke depan televisi agak jauh dari ruang tamu
” ntar aja ma ” jawab Vini duduk di kursi depan Gunawan, sengaja kakinya diangkat bersila di kursi sambil menikmati minuman
” uuuhh.. segaaaarrr ” Gunawan meneguk minuman dingin sambil matanya menatap paha Vini yg roknya terangkat karena duduk bersila
” hayoo liat apa ” kata Vini genit menaruh tangannya dipangkuan sehingga roknya tertekan menutupi selangkangannya
” hehheheeee dikiiiiiitt ” pinta Gunawan sambil cengengesan

Vini memindahkan tangannya sambil merenggangkan posisi silanya sehingga celana dalamnya kelihatan oleh Gunawan

“cleguks ” Gunawan menelan ludah, kemudian menengok ke arah mama Vini yg sedang nonton TV takut kalo2 ketahuan
” santai aja sayang mama nggak ngliat, ntar kalo mama ke sini kan aku udah tau ” bisik Vini lalu duduk bersandar dgn kaki masih bersila merenggang membuat pahanya semakin lebar terbuka menampakkan sepasang paha mulus dan celana dalam putih
” huuuffttt ” Gunawan menarik nafas berat menikmati paha mulus Vini

Pandangan mata Vini menggoda sambil sesekali melirik ke arah mamanya yg asyik nonton TV

” Kurang Lebar ” bisik Gunawan sambil memberi tanda dgn tangannya agar Vini melebarkan pahanya

Vini mengubah posisi duduknya, masih tetap bersandar kini satu kakinya turun dari kursi satunya lagi tetap dikursi menekuk sehingga roknya semakin terangkat dan pahanya semakin terbuka lebar, celana dalamnya tampak menggembung tersimpan vagina yg montok dan telah horny
Pandangan Gunawan begitu serius karena nafsunya menggebu menikmati paha dan celana dalam Vini

” ehem… ” Vini pura2 batuk segera menurunkan kakinya dan duduk biasa ketika dia melihat mamanya berdiri, Gunawan juga agak kaget

Ternyata mamanya menuju kulkas lalu balik lagi menonton TV

” bentar ya say.. ” bisik Vini beranjak menuju kamarnya

Gunawan menarik nafas berkali kali utk meredakan nafsu yg semakin menggelora
Vini keluar lagi namun kini dia tidak duduk kembali di kursi , namun duduk bersila di lantai sehingga terlindung kursi didepannya namun dia masih tetap bisa mengawasi mamanya

” ada apa say ” tanya Gunawan ketika Vini tersenyum senyum penuh arti kepadanya
Sambil mengedipkan matanya genit, Vini menekuk satu kakinya sehingga pahanya terbuka lebar sampai ke pangkalnya
” cleguksss… ” Gunawan terbelalak menatap selangkangan Vini, karena Vini tidak lagi memakai celana dalam sehingga dia bisa melihat langsung vagina Vini yg montok berbulu jarang dan lembut terhimpit sepasang paha mulus
” hihiihiiii.. ” Vini tersenyum genit lalu bersandar ke kursi di belakangnya, tatapan matanya begitu menggoda
” huuuftt..huuufttt ” nafas Gunawan terengah melihat posisi duduk Vini

Vini merenggangkan pahanya semakin lebar lalu memberi isyarat kepada Gunawan agar Gunawan mengelus penisnya sendiri

Sejenak Gunawan menoleh ke arah mama Vini yg masih nonton TV, lalu dia bersandar dan memajukan pinggulnya lalu mengelus elus penisnya sendiri yg masih terbungkus celana

Tindakan Gunawan membuat darah Vini berdesir, mekinya berdenyut horny mengeluarkan lendir kewanitaan. Sepasang pahanya bergerak pelan merenggang merapat menggoda Gunawan

Vini melemparkan bantal yg ada di kursi di belakangnya ke arah Gunawan dan memberi isyarat agar menaruhnya diatas pangkuan Gunawan utk melindungi aksi tangannya yg mengelus penis

Meski Gunawan memangku bantal namun bagian penis Gunawan yg masih terbungkus celana dan dielus elus tetap terlihat oleh Vini karena posisi duduknya lebih rendah

” euuh.. ” Gunawan melenguh memasukkan tangannya ke dalam celana dan menggenggam kuat penisnya yg terasa panas dan mendesak keluar
” hmm.. ” Vini tersenyum nakal melihat Gunawan terlanda birahi membuat dia juga semakin nafsu
” Diitt.. makan dulu giih ” suara mama Vini mengagetkan mereka yg sedang berpandangan penuh nafsu
” Bentar maa.. masih kenyang ” sahut Vini yg secara reflek membetulkan duduknya
” fiuuhh.. sayang aku nggak kuat ” bisik Gunawan dgn tatapan sayu sambil melanjutkan lagi mengelus penis dibalik celananya
” hihihiii ” Vini hanya tersenyum kemudian mengubah posisi duduk dgn kedua kakinya menekuk ke depan dan masih tetap bersandar di kursi sehingga mekinya benar2 terbuka tidak terlindung rok Vini, vagina tsb nampak menonjol montok diantara pahanya yg putih mulus
” ouuuchh..” desah Gunawan berat dan memasukkan kembali tangannya ke dalam celana semakin kuat menggenggam penis di dalam celana tsb.

Vini merapatkan pahanya lalu direnggangkan lagi begitu berulang ulang sambil menatap penuh nafsu pada Gunawan yg sedang mengocok penisnya sendiri di dalam celana.

” Buka ” kata Vini tanpa suara hanya bibirnya yg bergerak memberi isyarat kepada Gunawan utk membuka resletingnya
1
” haa.. ” Gunawan melongo bingung dan menoleh ke arah mama Vini
” tertutup bantal ” bisik Vini lagi nyaris tanpa suara memberi isyarat

Lalu Gunawan menurut, di bawah bantal tangannya menurunkan resleutingnya lalu mengeluarkan separuh penisnya melalui resleuting

” uhhh… ” Vini melenguh penuh nafsu melihat permintaannya di kabulkan Gunawan
” Remas … ” kata Gunawan pelan memberi isyarat pada Vini agar meremas sendiri payudaranya

Setelah memastikan mamanya asyik dgn TV, dgn tatapan sayu Vini meremas pelan kedua payudaranya sendiri

” huuuftyt… ” Gunawan semakin kuat menggenggam separuh penisnya di bawah bantal, nafsunya semakin membuncah melihat tindakan Vini

Nafsu mereka berdua benar-benar sudah menggelora, sensasinya begitu dahsyat karena dilakukan dgn sembunyi2 sementara mamanya tidak jauh dari mereka. Perasaan nafsu dan deg2an bercampur menimbulkan sensasi yg luar biasa

” aahhh…” Vini yg terlanda nafsu semakin menggila, satu tangannya kini mengelus mekinya sendiri sambil tetap sesekali mengawasi mamanya, lalu kembali memandang penis Gunawan dibawah bantal yg sedang di kocok oleh pemiliknya membuat darahnya semakin bergolak
” eeuuhh.. ” Gunawan juga semakin tak terkendali, genggamannya semakin erat dan kocokannya semakin cepat
“ups.. eh.. papa .. echh… ” Seperti disambar petir kagetnya mereka berdua ketika terdengar suara pintu gerbang dibuka dan mobil masuk, Vini tau itu papanya dan Leo sudah pulang

Mereka semakin gugup karena mama Vini juga beranjak utk membukakan pintu, untung dia tidak menoleh ke arah mereka berdua

” huuuftt.. hoossfftttt.. “ sambil merapikan pakaian mereka mencoba sekuat tenaga menahan nafas agar tdk terengah engah.

Vini langsung beranjak masuk ke kamarnya agar tidak ketahuan

” siangg omm ” sapa Gunawan sambil menahan nafas agar tdk terengah engah
” eh.. ada Gunawan, lha Vini mana ” tanya papa Vini sambil melepas sepatu, sedangkan Leo langsung masuk ke kamarnya
” lagi ngambil buku di kamar om ” jawab Gunawan sekenanya
” ooohh.. ya udah lanjutkan, om mau istirahat dulu ya ” kata papa Vini sambil beranjak masuk
” iya om… fiuuuuhh ” jawab Gunawan lega

Beberapa saat kemudian Vini keluar sambil senyum-SENYUM

” untuuungg… huuuftt ” bisik Gunawan menghempaskan nafas
” hihiiiii… nyaris saja ” kata Vini tertawa lalu duduk disamping Gunawan
” trus gimana sayaang, nanggung nih ” kata Vini manja
” sama.. mau gimana lagi, terpaksa deh….. ” Gunawan tersenyum tdk melanjutkan kata2nya
” terpaksa paan ..? ” tanya Vini bingung
” terpaksa kita onani sendiri2 hihihii ” bisik Gunawan pelan di telinga Vini di sambut tawa juga oleh Vini
” aku mau itu sambil mbayangin sayang yah ..” bisik Vini makin manja penuh nafsu
” he`em.. aku juga mbayangin sayang ” bisik Gunawan

Lalu Gunawan segera pamitan pada mama dan papa Vini utk pulang

Setelah mengantar Gunawan sampai depan, Vini langsung masuk kamar dan menguncinya..

Dgn buru-buru dia langsung meloncat ke tempat tidur dan memeluk guling dgn erat

” euuuhhh…” Desah Vini mengelus mekinya yg terhimpit guling setelah mengangkat rok seragamnya sampai ke pinggang
” eehhh..aaaaaaahhh.. ” Vini semakin erat memeluk guling menekankan payudaranya dan menggesek gesekkannya sambil tangannya semakin cepat mengelusi mekinya yg sudah basah licin dan menggembung menahan birahi
” aaaaaaaaaacchhh…… ahhh ” Paha mulus Vini semakin erat menghimpit guling dan menggesekkan mekinya dgn kuat pada guling tsb sementara tangannya memeluk erat guling tsb agar payudaranya terhimpit
” akkhh..akhhh….aakkhhh ” Desahan Vini panjang namun tersendat, tubuhnya mengejang sementara gerakan pinggulnya semakin cepat menggesekkan mekinya yg berdenyut denyut pada bantal yg lembut tepat pada kelentitnya

Gelora orgasme yg melanda dgn hebat membuat gerakan Vini semakin liar sampai guling yg tadi dihimpit miring kini di tindih dan di peluknya dgn sangat erat

” aaaaaaaaacchhhh… ” desahan penuh kepuasan Vini mengiringi denyutan vagina Vini melepas orgasme berkali kali sampai tubuhnya melemas tak bertenaga
” huuufftt.. huuufttt ” nafas Vini terengah engah terbenam dalam bantal.

Tubuh lemasnya sesekali masih menggelinjang melepas sisa-sisa orgasmenya, sampai akhirnya dia terlelap memeluk guling..

About admin

Check Also

Bercinta Dengan Ibu Dosen Hot

Bagi kepada teman Bercinta Dengan Ibu Dosen Hot Cerita bokep – Ini bermula pada saat …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *