Home / Cerita Skandal / Sex Nafsu Brutal

Sex Nafsu Brutal

Bagi kepada teman
Cerita panas

Cerita panas – Skandal ini berlangsung di mula tahun 2016, ketika saya, dan Rangga, dan Aldo bekerja dalam sebuah industri IT dalam bilangan Jakata Selatan. Industri aku tatkala itu mencarter sebuah wisma yang jadi kantor. Kecuali itu industri aku, wisma tersebut pula disewa sambil dua industri lainnya yang bergerak dalam bidang usaha. Saat tersebut aku hidup sebagai staf administrasi. Industri aku terhitung kecil, cuma memiliki orang upahan di lembah 10 orang2 saja.

Roh seksual saya sebenarnya teratur, aku sudah berkeluarga & memiliki keturunan berumur 1 tahun. Pertolongan kami bertindak seperti layaknya sebuah rombongan kecil yang bahagia, tanpa kekurangan wahid hal pula biar. Hingga di suatu tatkala, perusahaan yang bersebelahan dengan aku, ujar saja PT xxx, menyuruh seorang tenaga kerja baru dalam bidang tata usaha.

Namanya Diana. Gadis itu berperawakan mungil memukau, namun elegan. Berkulit cokelat tua dgn emas tempawan berbulu lantik. Rambutnya terkaan ikal. Diana ini famili arab. Kerap aku tangkap (suara) bahwa adam keturunan Arab memiliki nafsu yang amat tinggi. Untuk perempuannya, saya belum sempat mendengar kasak-kusuk mengenai polah seksnya.

Kehadirannya telah merampok perhatian seluruh karyawan yang bekerja dalam sana, bukan hanya orang upahan tempat industri Diana berkerja, PT xxx, tapi seluruh perusahaan yang menyewa teritori tersebut. Sesuatu ini amat memungkinkan, sebab memang kelakuan Diana amat ceria, terkaan centil, & juga selamanya berpakaian tertib mengundang birahi pria manapun yang melihatnya.

Seringkali Saya dan Diana mencuri ranggul, pandangannya mengumumkan sesuatu yang saat tersebut, aku otonom belum dapat menangkap arti yang tertutup. Suatu tatkala, kami ketemuan[cak] di depan gerbang masuk. Tatkala itu gerbang masih pada keadaan tersumbat, sehingga kita terpaksa kudu menunggu datang teman kita yang menuntun kunci berlabuh. Dgn terkaan gugup, saya mencoba menghasut diri menyapanya.

“Diana sungguh.. Gimana.. Telaten kerja disini? ” teka-teki yang luar biasa retoris, cuma sebagai ice breaking. “Lumayan lah.. ” jawabnya lalu menyodorkan makanan kecil,

“Mau Mas..? ” Aku tinggikan biskuit pemberiannya dan mulailah pembicaraan menusuk lebih langkas.
“Dari mana dapat informasi tentang lowongan pekerjaan disini? ” selidikku.
“Saudara saya kenal menempel dgn pemiliki PT xxx, lagi pula saya masih dihitung sebagai masak kok. Beker kerjanya bukan terlalu menyodorkan, karena saya masih lalu kuliah, ” jawabnya dengan manis.

Tampak jelas mendelong pipit dalam pipi bagian kiri & lentik serat matanya.
“Si Mas uju ya.. Selama masa 3 hari aku komitmen di sini, belum pernah menuntun aku, namun yang lain telah aku mengerti. Setiap saya lihat Raka, pandangan Raka, dingin, seakan tidak menyanjung-nyanjung keberadaan aku”

“Ah tersebut perasaan Diana saja, saya tidak demikian kok, bahwa tidak mengakui tanya aja sama orang upahan yang lain, Saya ini tipenya periang loh.. ” obral aku.
“Tapi nggak apa-apa kok, malahan dinginnya Raka memancing mereguk penasaran saya.. ” timpalnya manja.

“Oh ya Raka, kalau tersedia waktu dapat nggak Raka membantu saya mengajarkan komputer saku Sabtu itu, aku tersedia tugas daripada kantor, akan tetapi agak tragedi menyelesaikannya, lagian si Raka kan liburan hari Sabtu..? ” undangnya penuh manja.

“Wah.. Belum tentu dapat.. ” timpal aku tinggi hati menjual muluk,
“Nanti lah akan saya beritahu, ” lalu kita pun baku bertukar publikasi HP.
“Mas.. Jadi nggak ngajarin saya, aku telah di ropak-rapik nih.. ” tanyanya di Sabtu tersebut.
“Wah saya lupa.. ” pikirku, sebab panik sinambung saja saya jawab,
“Iya aku pada perjalanan mengapa ke kian.. ”. Setiba di ropak-rapik, Diana sudah berada lepas meja komputer saku.

Dengan seluar jeans & baju suci ketat, macam pakaian kesukaannya, jelas menyediakan lekuk jasad sintal & buah dadanya yang balig.

Sambil menodong ludah saya hampiri mejanya sambil mengasaskan mengajarkan komputer saku. Dari sebelah tampak jelas 2 tonjolan papar baju ketatnya tersebut, terlebih baju itu agak terkuak di potongan atasnya. Sinambung saja resam aku bergerak melihat uraian ini.

“Wuih.. Beda luar biasa sama yang dirumah.. ” pikirku.
Pas lama saya mengajarinya komputer saku hingga saat makan bersih tiba. Tatkala itu saya memberanikan muncul menyapanya.
“Kamu nggak lapar? ” tanyaku sambil memiliki perutnya, pirsa sudah intim dua beker aku menutup libido tahu pemandangan menarik.

Tanpa dinyana ia menyangkal sekenanya.
“Lapar yang mana nih? Yang di lambung atau dalam bawah lambung? ”
“Wah berani pula nih keturunan. Ya dua-duanya dong, terserah kamu mana yang target diatasi kian dahulu, lambung atau lembah perut? ” kataku waktu ini dgn menyapu pahanya.
“Terserah Mas deh.. ” tangannya menggenggam tanganku dgn sanding.

Tak buatan lama, matanya seakan mengajakku untuk sulih ruangan. Lapangan atasannya, yang semula dikunci dibukanya lalu menggandeng tanganku. Aku yang di belakangnya manut aja, karena kadang kami berdua sudah amat on. Setiba di ruangan tersebut, sinambung saja kulumat bibir tipisnya.. Wuih sebagaimana di surga rasanya. Kecupanku dibalasnya ramah dan berasa sekali redut bibirnya.

Lambat bibir kita saling berpelukan. Tak kusangka, ternyata responnya luar biasa. Tanpa terasa tangan kami langsung menjalar mengatasi arah tinju yang seakan tidak sempat kami temukan. Aku otonom tidak tersendiri dari memegang pantatnya yang sintal papar jeansnya, lalu sesekali menggesekkan batangku di arah vaginanya.

Sambil mendesah Diana langsung membalas ciumanku seakan bukan ingin mencopot. Sementara saya mulai mengetes menelanjanginya. Tangan kananku kucoba untuk mencopot zipper seluar jeans Diana dan pula celanaku.

Kudengar semakin rusuh desahannya tatkala alat kelamin kita saling ketemuan[cak], meskipun sedang terhalang sambil CD masing-masing. Tak lambat aku sumbang pengikat seluar kami masing-masing dan dengan cepat Diana menurunkan seluar jeansnya, demikian juga saya. Kulucuti celanaku dan pula T-Shirt yang menutupi badanku.

Masih menggunakan CD & baju ketatnya, Diana sinambung kembali melumat bibirku, selama tangan kananku mulai rajin mencoba menyelam ke pada CDnya. Dengan cepat Diana memegang tangan kananku itu sambil menggerakkan kepalanya. Dengan kecewa kutarik tanganku daripada balik CDnya, meskipun luang terasa sondok halus yang sudah membasah sebab rangsangan yang ada.

Sesudah gagal merempuh CD, saya mencoba mengikutkan tanganku di dalam BHnya, kali ini Diana tidak menolaknya, malah turun-naik laksana lembu saja. Tanpa terasa ternyata, tangan daksina Diana sudah meremas penisku sementara tangan kirinya menggulung di leherku.

 

Tampak amat betapa Diana merasakan pada setiap remasanku & remasannya dalam penisku. Pada setiap kudenyutkan penisku, setiap periode pula Diana melenguh, disematkan lagi tatkala kuremas ekses dadanya & kupelintir putingnya. Tak santai dgn sajian tanganku tersebut, tiba-tiba Diana melenguh dengan agak ditahan.

“Wah.. Lekas juga ‘dapat’nya nih keturunan.. ” pikirku, sambil langsung kuremas & kuhisap klitoris dan ekses dadanya.

Sesudah merasakan orgasme pertamanya, Diana kemudian menyeluduk menghadapku lalu melepaskan atasannya. Praktis waktu ini dia cuma memakai CD saja. Lalu membungkuk sinambung saja dia menurunkan CD Crocodile ku.

Dgn tunak hati dijilatnya penyelenggara penisku lalu meremas baur dan sewaktu-waktu mengelus ekses pelirku. Slowly but sure Diana mengangkat penisku dengan tiga faktor; tangan, lubang dan menceletuk. Kombinasi trik, kocokan & kulumannya tepat luar biasa. Balik kurasakan perlawanan ketika saya menjamah istriku yang selamanya ingin jamak saja.

Tidak kuasa saya menahan gempurannya, kuangkat kepalanya dan waktu ini ia balik sejajar dgnku. Kulumat ramah kembali bibirnya sambil berbisik.
“Boleh sungguh..? ” tanyaku dan tanganku mencoba menyerap ke pada CDnya untuk kedua kalinya.

Kali ini ia tidak menyangkal dan cuma mengangguk. Dengan senang kutelusuri bagian reaktif di lembah perut itu. Terasa sondok halusnya yang sudah basah mulai permainan tangan kami baru. Ketika tangan kananku mencobanya masuk, tangan kiriku dengan perlahan meritul CDnya. Waktu ini kami sudah berhadapan naked.

Mulai kugesek-gesekkan penisku lepas vaginanya. Desahan kudengar balik dari bibirnya, kali ini lalu kulirik di sekitar ruangan untuk bisa bersandar, datang akhirnya kutemukan meja terkaan besar & sambil kudorong badannya di arah meja tersebut.

Sesudah bersandar, Diana langsung menghenyakkan (diri) tubuhnya dalam meja itu dan sinambung tampak jelas risa mulusnya dengan dua pundung di kepada serta kaum ‘semut hitam’ di potongan bawah. Terak lalat dalam samping kiri perutnya mengeraskan sensasi stimulan yang tersedia.

“Ayo lekas Mas.. ” ajaknya meredam lamunanku lalu mencoba mengait penisku untuk diarahkan di liang vaginanya.

Tanpa menyambut waktu lambat, langsung aja kucoba mengabaikan penisku di liang vaginanya. Wuih, rumit dan terik sekali.
“Pelan-pelan Mas.. ” ucapnya lembut.

Tak kusangka tingkah lakunya yang terkaan centil selama masa ini ternyata tidak spontan membuatnya jadi cewek rendah. Terbukti, dia masih putri ketika saya menyetubuhinya tatkala itu.

Dengan perlahan, kucoba membenamkan penisku ke pada vaginanya. Menyerap, kemudian tampak dan balik masuk, demikian beberapa periode, untuk melepaskan space yang cukup supaya penisku dapat leluasa dalam lubang surgawi tersebut. Datang akhirnya, makbul juga kubenamkan penisku tersebut.

“Bless.. ” “Ach.. Ehm.. ” Sebagaimana bersahutan suara penetrasi penisku dgn desahannya.

Semakin lambat kupacu penetrasiku di dalam vaginanya, sementara ke-2 tanganku menekan payudaranya & sesekali kuarahkan untuk memiliki pantatnya yang seksi. Sepuluh menit lalu, kembali Diana melenguh tatkala mendapatkan orgasmenya yang ke-2 siang tersebut. Selang kaum lama, Diana bergerak, mengenyal membelakangiku.

Kutahu maksudnya, lalu dituntunnya, penisku kumasukkan di dalam vaginanya dan kamipun memulai ‘aksi’ doggy style. Sungguh gede juga nafsu Diana yang keturunan Arab ini, benar gerakannya sebagaimana membabi buta tatkala dia membelakangiku. Sampai perih rasanya menyidik gerakan lekas dan peredaran yang dilakukannya. Benar-benar kemahiran seks yang luar biasa.

Lalu menggoyang-goyangkan pantatnya, sesekali dicobanya untuk mengait zakarku daripada arah lembah, kadang tanpa disadarinya, dipencetnya zakarku, datang aku rengeh kesakitan. Selama aku, uniform memacunya daripada belakang & kedua tanganku menggenggam ekses dadanya yang ranum itu. Cukup lambat kami pada posisi itu, sampai walhasil terasa penisku agak berkejut ingin mengeluarkan lahar sperma hangatnya.

Lalu terbata-bata kutanya dia, target dikeluarkan dalam mana? Dengan cepat dia cabut perembesan doggy style dan sinambung menghadapku. Diraihnya penisku & digenggamnya dengan penuh vitalitas. Sambil menjilati kepala penisku.

Kemudian sinambung dikocok-kocoknya penisku dan dikulumnya ketika dirasakannya penisku mulai dari berdenyut. &.. Tumpahlah seluruh lahar sperma yang tersedia dalam penisku. Dgn seksama, ditelannya restu spermaku, walaupun masih tersedia juga potongan yang tertinggal di bibirnya yang sedikit.

Ceceran dalam bibirnya dijilatinya dgn lidahnya sekan bukan rela menghilangkan percuma perputaran sperma daripada penisku. Aksinya ditutup dengan pembersihan sisa-sisa sperma dalam kepala penisku. Sambil tersenyum, kami berdua menuntaskan birahi kami dengan sebuah sun mesra yang panjang. Kita tahu, kalau ini bukanlah yang belakang yang kita lakukan. Lalu terengah-engah Diana berucap ramah.

“Makasih sungguh Mas.. Next time dapat lagi kendi? ” Dengan tersenyum maksimum arti, pasti lah sebagai perwira normal, saya anggukkan kepalaku mengiyakan.. Sesudah kejadian tersebut, kami kerap melakukannya, sekiranya kami kerap nekat melakukannya sepulang komitmen di ruanganku, di lapangan tamu terutama di WC. Namun waktu ini, hampir 3 bulan kita tidak terkait dengan lagi.

About admin

Check Also

ABG SMU Pesta Seks

Bagi kepada teman in Kisah seru abg smu pesta seks. Sekarang aku akan menceritakan pengalaman …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *