Home / Cerita Nakal / Sex dengan gambar Setubuhi Janda pemika

Sex dengan gambar Setubuhi Janda pemika

Bagi kepada teman
Cerita hot

Cerita hot – Panggil saja aku Ferdinan, usiaku sekarang 30th, Sesudah lulus dari kuliahku, aku langsung kerja disebuah rumah sakit terkenal karena ketika kuliah aku mengambil jurusan kedokteran. Aku kerja udah lebih dari setahun jadi kini aku udah boleh membuka praktek dirumah sendiri. Dirumah sakit tempatku kerja, aku juga termasuk dokter yang paling pintar dan cerdas diantara dokter-dokter yang lainnya, karena pemilik rumah sakit juga memberikan penilaian tersendiri pada dokter-dokter yang bekerja disitu. Dirumah sakit aku juga terkenal dengan banyak teman karena aku yang mudah bergaul dan mau berkumpul dengan segala kalangan.

Sejak kubuka praktek dirumahku sendiri, pendapatanku makin banyak, yang menjadikan kehidupanku kini berkembang dengan pesat. Banyak yang rela antri untuk berobat denganku. Aku sendiri juga selalu menerima panggilan untuk datang kerumah pasien yang gak bisa datang ketempat praktekku disebabkan karena faktor ekonomi dan sarana. Hingga pasien dapat sangat dekat denganku dan sangat baik kepadaku. Terkadang aku juga dibawakan makanan apa aja dari pasienku. Hingga akhirnya aku ditugaskan oleh rumah sakit untuk berdinas didesa ****** selama sebulan.

Aku yang tak mau mendapat komentar jelek dari pemilik perusahaan-pun menjalankan tugas tersebut dan sementara kututup tempat praktekku yang ada dirumah karena jarak antara desa dan rumahku sangat jauh sekali, tak mungkin kalau bolak-balik dalam sehari. Akhirnya aku berangkat kedesa yang udah ditentukan oleh rumah sakit. Disana kudapatkan penginapan rumah milik warga yang seadanya aja dan aku pun menerimanya dengan lapang dada.

Suatu malam, aku diminta mengunjungi pasien yang katanya sedang sakit parah dirumahnya. Seperti biasa, aku mengunjunginya sesudah kututup praktek sekitar jam 9 malam. Ternyata sakitnya sebenarnya gak begitu parah bila ditinjau dari kacamata kedokteran, hanya flu berat disertai kurang darah. Jadi dengan suntikan dan obat yang biasa kusediakan bagi mereka yang kesusahan memperoleh obat malam malam, si ibu dapat diringankan penyakitnya. Ketika aku mau meninggalkan rumah si ibu, ternyata tanggul ditepi sungai jebol dan luapan air sungai itu menerjang rumah si ibu.

Hingga mobil juga terbenam sampai setinggi sekitar 50cm dan mematikan mesin yang sempat hidup sebentar. Air dimana-mana dan aku-pun membantu keluarga si ibu untuk mengungsi keatas. Karena kebetulan rumah petaknya bertingkat dan dilantai atas ada kamar kecil satu-satunya tempat anak gadis si ibu tinggal. Karena gak ada kemungkinan untuk pulang, maka si Ibu menawarkan aku untuk menginap sampai air luapan surut.

Dikamar yang sempit itu, si ibu segera tertidur dengan pulasnya dan tinggallah aku berduaan dengan anak si ibu, yang ternyata dalam cahay remang-remang, nampak manis sekali, maklum, umurnya kutafsir sekitar 31 tahunan.

“Pak dokter, maaf ya, kami gak dapat menyuguhkan apa-apa, agaknya semua perabotan dapur terendam dibawah” katanya dengan suara yang begitu merdu, sekalipun diluar terdengar hamparan hujan masih mendayu dayu.

“Ooohhh…Gak papa kok dek” sahutku

Dan untuk melewati waktu, aku banyak bertanya padanya, yang ternyata bernama tante Nia. Ternyata tante Nia adalah seorang janda yang belum mempunyai anak, yang ditinggal suaminya meninggal karena kecelakaan sekitar 4 tahun yang lalu. Karena hanya berdua aja dengan ibunya yang sakit-sakitan, maka tante Nia tetap menjanda. Tante Nia kini bekerja pada pabrik konveksi pakaian anak-anak, tapi perusahaan tempatnya bekerja pun terkena dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Ketika kulirik kejam tanganku, ternyata jam sudah menunjukkan jam 2 malam dan kulihat tante Nia mulai mengantuk, maka kusarankan dia untuk tidur aja dan karena sempitnya kamar ini, aku terpaksa duduk disamping tante Nia yang mulai merebahkan diri. Nampak rambut tante Nia yang panjang diatas bantal. Payudaranya yang membusung nampak bergerak naik turun dengan teraturnya mengiringi nafasnya. Saat tante Nia berbalik badan dalam tidurnya, belahan bajunya sedikit tersingkap, hingga aku dapat melihat payudaranya yang montok dengan belahan yang sangat dalam.

Pinggangnya yang ramping lebih menonjolkan busungan payudaranya yang nampak sangat menantang. Kucoba merebahkan diri disampingnya dan ternyata tante Nia tetap lelap dalam tidurnya. Pikiranku menerawang, teringat aku akan Irma yang juga mempunyai toket montok, yang pernah kutiduri malam minggu yang lalu, ketika kulepaskan lelah dipanti pijat tradisional yang terdapat banyak dikawasan aku praktek. Namun Irma ternyata hanya nikmat dipandang, karena permainan sex-nya jauh dibawah harapanku. Saat itu aku hampir-hampir gak dapat pulang berjalan tegak, karena penisku masih tetap keras dan mengacung setelah selesai bersetubuh dengan Irma.

Maklum, aku gak terpuaskan secara seksual dan sekarang sudah seminggu berlalu dan aku masih memendam berahi diantara selangkanganku. Kucoba meraba payudara tante Nia yang begitu menantang, ternyata dia gak pakai BH dibalik bajunya. Kuraba putting susunya yang mungil dan saat kucoba melepaskan bajunya, ternyata dengan mudah dapat kulakukan tanpa membuat tante Nia terbangun. Kudekatkan bibirku keputing susunya yang sebelah kanan, ternyata tante Nia tetap tertidur. Aku mulai merasakan burungku mulai membesar dan menegang, jadi kuteruskan permainan bibirku keputing susu tante Nia yang sebelah kiri dan aku mulai meremas payudara tante Nia yang montok itu.

Kurasakan tante nia bergerak dibawah himpitanku dan nampak dia terbangun, tapi aku segera menyambar bibirnya, biar dia gak menjerit. Kulumat bibirnya, sambil menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Terasa sekali tante Nia yang semula agak tegang, mulai rileks dan agaknya tante Nia menikmati juga permainan bibir dan lidahku, yang disertai dengan remasan pada payudaranya. Sesudah aku yakin tante Nia gak akan berteriak, kualihkan bibirku kebawah, sambil tanganku mencoba menyibakkan roknya supaya tanganku bisa meraba pahanya.

Ternyata tante Nia sangat bekerja sama, dia gerakkan bokongnya hingga dengan mudah malah aku bisa menurunkan roknya sekaligus dengan CD-nya dan ketika itu kilat diluar membuat sekilas nampak pangkal paha tante Nia yang sangat mulus, dengan jembut yang tumbuh lebat diantara pangkal pahanya itu. Kujulurkan lidahku, kususupi jembut lebat yang tumbuh sampai ditepi bibir vaginanya. Ditengah atas, ternyata klitoris tante Nia udah mengeras dan kujilati sepuas hatiku sampai terasa tante Nia sedikit menggerakkan pantatnya, pasti tante Nia menahan gejolak berahinya yang mulai terusik oleh jilatan lidahku itu. Tante Nia membiarkan aku bermain dengan bibirnya dan terasa tangannya mulai membuka kancing kemejaku, kemudian melepaskan ikat pinggangku dan mencoba melepaskan celanaku. Tampaknya tante Nia mendapat sedikit kesulitan karena celanaku terasa sempit karena burungku yang semakin membesar dan semakin tegang.

Sambil tetap menjilati vaginanya, kubantu tante Nia melepaskan celana panjang dan CD-ku sekalian, hingga sekarang kami berdua sudah bugil total, berbaring bersama dilantai kamar, sedangkan ibunya masih nyenyak diatas tempat tidur. Mata tante Nia nampak sedikit terbelalak ketika dia memandang kearah bawah perutku, yang penuh ditumbuhi oleh jembut kemaluanku yang subur dan k0ntolku yang sudah membesar penuh dan dalam keadaan sangat tegang, menjulang dengan kepala k0ntolku yang membesar pada ujungnya dan nampak merah berkilat.

Kutarik kepala tante Nia sedikit mendekat kek0ntolku dan kusodorkan kepala k0ntolku kebibirnya yang mungil. Ternyata tante Nia gak canggung membuka mulutnya dan mengulum kepala k0ntolku dengan lembutnya. Tangan kanannya mengelus burungku sedangkan tangan kirinya meremas buah pelirku. Kumajukan pantatku dan burungku semakin dalam memasuki mulut tante Nia. Kedua tanganku sibuk meremas toketnya, kemudian pantatnya dan juga vaginanya. Kumainkan jariku diklitoris tante Nia yang membuatnya menggelinjang, ketika kurasakan vagina tante Nia mulai membasah, aku tahu, saatnya udah dekat.

Kulepaskan burungku dari kuluman bibir tante Nia dan kudorong tante Nia sehingga terlentang. Rambut panjangnya kembali terurai diatas bantal. Tante Nia mulai sedikit merenggangkan kedua pahanya hingga aku dengan mudah menempatkan diri diatas tubuhnya. Dengan dada menekan kedua payudaranya yang montok, dengan bibir yang melumat bibirnya, dan bagian bawah tubuhku berada diantara kedua pahanya yang semakin dilebarkan. Kuturunkan pantatku dan terasa kepala k0ntolku menyentuh jembut tante Nia.

Kemudian kugeserkan sedikit kebawah dan sekarang terasa kepala k0ntolku berada diantara kedua bibir vaginanya dan mulai menyentuh vaginanya. Lalu kudorong k0ntolku perlahan-lahan menyusuri lubang sanggama tante Nia. Terasa agak seret majunya, karena tante Nia sudah menjanda 4 tahun dan nampaknya belum merasakan burung laki-laki sejak itu. Dengan sabar kumajukan terus burungku hingga akhirnya tertahan oleh dasar vagina tante Nia.

Ternyata burungku cukup besar dan panjang bagi tante Nia, tapi ini hanya sebentar aja, karena segera terasa tante Nia mulai sedikit menggerakkan pantatnya hingga aku bisa mendorong k0ntolku sampai habis. Menghunjam kedalam vagina tante Nia. Kubiarkan k0ntolku didalam vagina tante Nia sekitar 15 detik, baru sesudah itu aku mulai menariknya perlahan-lahan, sampai kira-kira setengahnya, kemudian kudorongkan dengan lebih cepat sampai habis.

Gerakan pantatku ternyata membangkitkan berahi tante Nia yang juga menimpali dengan gerakan pantatnya maju dan mundur, terkadang kearah kiri dan kanan dan sesekali bergerak memutar, yang membuat burungku terasa diremas-remas oleh vagina tante Nia yang semakin membasah. Gak terasa, tante Nia terdengar mendesah-desah, terbaur dengan dengusan nafasku yang ditimpali dengan hawa nafsu yang semakin membumbung. Untuk pertama kali kusetubuhi tante Nia, aku belum ingin melakukan gaya yang barangkali akan membuatnya kaget.

Jadi kuteruskan gerakan pantatku mengikuti irama bersetubuh yang tradisional, tapi ini juga membuahkan hasil kenikmatan yang sangat luar biasa. Sekitar 25 menit kemudian, disertai dengan jeritan kecil tante Nia. Kuhunjamkan seluruh k0ntolku dalam-dalam, kutekan sampai dasar vagina tante Nia dan seketika kemudian, terasa burungku menggangguk-angguk didalam kesempitan vagina tante Nia dan memancarkan spermaku yang sudah tertahan lebih dari seminggu.

Terasa tubuh tante Nia melamas dan kubiarkan berat tubuhku tergolek diatas payudaranya yang montok. K0ntolku mulai melemas, tapi masih cukup besar dan kubiarkan tergoler dalam jepitan vagina tante Nia. Terasa ada cairan hangat mengalir membasahi pangkal pahaku. Sambil memeluk tubuh tante Nia yang berkeringat, kubisikan ketelinganya, “Tante…Terima kasih…Terima kasih”.

About admin

Check Also

Bercinta Dengan Ibu Dosen Hot

Bagi kepada teman Bercinta Dengan Ibu Dosen Hot Cerita bokep – Ini bermula pada saat …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *