Home / Cerita Sperma / Gita Bercinta Dengan Anak

Gita Bercinta Dengan Anak

Bagi kepada teman
Cerita Hot

Vallen adalah tokoh utama dalem cerita ini dgn tampilan perempuan khas Indonesia berkulit sawo matang, tinggi semampai sekitar 165cm, boleh dibilang langsing, berhidung mancung, bibir mungil merah, rambut ikal melewati pundak sedikit, berdada mungil (bisa dibilang tocil walau kalo digenggam tdk bisa dibilang terlalu kecil ).Adrian adalah mantan kedua Vallen yg telah menjadi kekasihnya semenjak SMA kelas 3 hingga pertengahan kuliah, bertubuh hitam besar, jago basket, ehm…kalo boleh dibilang memiliki paras yg biasa saja.

Memasuki masa kuliah adalah masa yg menyenangkan untuk semua orang, tak terkecuali untuk Vallen dan Adrian yg dianggap telah cukup dewasa dan bertanggungjawab akan masa depannya. Bila saat SMA mereka harus agak ‘backstreet’ dgn keluarga Vallen karena dianggap belum cukup umur, maka saat kuliah mereka telah mulai di’lepas’ untuk saling antar jemput dan pulang malam dgn alasan…kuliah.

Semester pertama adalah masa awal adaptasi dimana biasanya mereka terikat dgn jam sekolah dan saat ini harus mengikuti jam kuliah yg bisa telah dipilih berdasarkan schedule yg tersedia. Dikarenakan beda faqultas, Vallen dan Adrian terkadang saling menunggu satu sama lain untuk dapat sekedar bertemu, bercengkrama, dan atau makan bersama. Disaat Vallen harus menunggu saat kuliah berikutnya dan Adrian sedang kosong jadwalnya, terkadang mereka menunggu di kost Adrian dimana….petualangan ini dimulai.

Pagi itu tanpa disangka dosen yg mengajar mata kuliah yg Vallen ambil sedang kosong karena sang dosen sedang berhalangan, Adrian yg dari pagi telah suntuk karena harus bangun pagi-pagi menjemput kekasihnya untuk kuliah pagi mendadak tersenyum sembari menawarkan kekasihnya itu untuk mampir ke kostnya sembari menunggu mata kuliah berikutnya yg kebetulan bersamaan dgnnya. Vallen yg cukup lega dgn absennya dosen killer itu tampaknya tak ragu mengiyakan ajakan Adrian, mengingat dia malas pulang lagi untuk ganti baju karena dosen killer yg absen itu mengharuskan formal dress bagi para mahasiswa/siswi yg mengikuti kelasnya, pagi itu Vallen mengenakan rok span coklat selutut dgn kemeja ketat dibalut cardigans yg membuatnya tampak lebih anggun dan manis.

Dgn motor honda klasiknya Adrian membonceng Vallen menuju kostnya dgn pemikiran polos bisa tidur lagi mengingat semalam dia tidur cukup larut bersama-sama kawan kostnya menonton bola. Kost Adrian sebenarnya adalah kost khusus lelaki tetapi mengingat sang pemilik sering keluar kota dan menitipkan dgn penjaganya yg merupakan temen nonton bola Adrian, sehingga dia tak terlalu sulit untuk memasukkan Vallen ke kamar…toh pikirnya dia mau tidur lagi dan mungkin Vallen mau buka-buka komputer melihat dvd yg kemarin dia sewa atau bermain game.

Sesampai di kost, Adrian memarkirkan motornya tepat didepan kamar kost sementara suasana kost sendiri cukup hening karena kebanyakan penghuni kost telah berangkat ke kampus atau kerja. Vallen yg baru pertama masuk ke kamar kost Adrian nampaknya cukup canggung mengingat biasanya dia hanya bertemu Adrian diruang tamu depan yg memang diperuntukkan untuk bertamu. Kamar kost Adrian tak terlalu besar tetapi cukup nyaman, ada satu buah kasur, lemari, meja belajar dan kursi yg agak berantakan khas kamar lelaki . Adrian langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur berusaha untuk membayar hutang tidurnya sementara naluri kewanitaan Vallen muncul untuk membereskan buku-buku dan cd yg berserakan. Tak sampai sepuluh menit Vallen telah sedikit membereskan ‘kekacauan’ kamar Adrian dan duduk didepan komputer untuk bermain mini game untuk mengisi kekosongan saat. Adrian tampaknya tak benar-benar tertidur mengingat dia juga tak mau kekasihnya bosan menunggu beberapa jam untuk kembali kampus, saat Vallen sedang asik bermain, tiba-tiba Adrian berdiri memeluk Vallen dari belakang, Vallen yg sdg duduk asik bermain game sempat terkejut tetapi kembali melanjutkan permainannya.

Adrian yg dalem posisi berdiri memeluk Vallen yg sdg dalem posisi duduk dari belakang, punya keleluasaan untuk mengusap buah dada mungil Vallen yg berbalut kemeja dan cardigans, Vallen agak cuek karena pacaran mereka dari SMA memang sebatas maen raba, french kiss, HJ atau petting dalem kondisi berpakaian. Melihat kekasihnya yg tampaknya telah ter’biasa’ dgn aksinya, Adrian semakin agresif mengusap dan meremas lembut buah dada mungil Vallen…ketika hasrat tak tertahan, Adrian menarik Vallen berdiri…memutar tubuhnya sehingga berhadapan dan melumat bibir indah Vallen. Bibir mereka saling bertemu dan sesekali lidah nakal Adrian memasuki rongga mulut Vallen…berkeliaran dgn nakalnya, sementara kedua tangannya meremas bokong bulat Vallen yg terbalut rok span warna coklat. Beberapa saat mereka melaqukan french kiss telah cukup untuk membakar gairah muda yg menggelor..

Adrian membalik tubuh Vallen dan kembali memeluknya dari belakang, tetapi kali ini dilaqukan didepan kaca sembari sesekali dia melihat ekspresi paras Vallen saat buah dadanya diremas lembut kedua tangan besarnya itu, Vallen mendesah pelan…apalagi ketika merasakan tonjolan menekan bokongnya…sensasi petting yg sering dirasakan Vallen! Dgn perlahan Adrian membuka cardigans Vallen, melemparkannya sembarang ke pojokan kamar…dan dgn napas memburu, membuka satu persatu kancing kemeja Vallen dari belakang tubuh Vallen sembari menatapnya melalui pantulan kaca. Kancing kemeja itu satu persatu terbuka, dan dgn lembut Adrian menyibakkan kemeja Vallen tetapi tak melepaskannya…sehingga terlihat bagian depan tubuh Vallen yg hampir telanjang. Dari pantulan kaca, sebentar dia memandangi perut Vallen yg mulus dan rata serta buah dada mungil yg terbungkus breast houlder warna krem…

Adrian mencium kuping telinga Vallen sembari berkata “I Love You”…kata klise yg mampu mendobreast houlderk pertahanan perempuan yg sedang mabuk cinta. Sembari menciumi bagian belakang telinga Vallen dan sesekali tengkuknya, kedua tangan Adrian aktif mengusap perut rata Vallen sembari sesekali meremasi buah dada Vallen yg terbungkus breast houlder krem berenda tersebut. Vallen mendesah, menggigit bibir bawahnya sendiri saat lidah Adrian menyapu tengkuknya yg dipenuhi bulu-bulu halus. Kedua tangan Adrian yg terus meremasi buah dada Vallen yg masih tertutup breast houlder tampaknya tak sabar lagi untuk memilin puting buah dada dan meremasi tanpa ada halangan apapun…dan dgn satu sentakan, cup breast houlder Vallen dinaikkan keatas sehingga buah dada mungil Vallen mencuat keluar dgn puting buah dada coklat kemerahan yg mengeras.

Secara kasar Adrian memelintir puting buah dada indah itu sehingga Vallen menjerit kecil…memaksa Adrian meminta maaf dgn kecupan lembut di pipi kiri Vallen (Posisi Adrian msh dibelakang Vallen dan mereka masih sama-sama berdiri didepan kaca). Interupsi kecil itu memaksa Adrian mengalihkan tangannya ke bagian restleting rok span Vallen yg berada dibelakang….dia berusaha meloloskan rok span itu dan membuka ikat pinggang kecil yg dikenakan Vallen. Adrian memaksa diri untuk tak melaqukan hal yg lebih lagi ketika dia berhasil membuka rok span Vallen…dia memilih untuk melepas kemeja Vallen yg sdh terbuka kancingnya sehingga Vallen hanya mengenakan cd dan breast houlder berdiri didepan kaca…Adrian melihat tubuh indah kekasihnya dari pantulan kaca sembari berkata “I Love You” kembali…kata-kata sakti yg membuat Vallen luluh…pasrah tak bisa melawan kehendak nafsu yg ada. Adrian menyibakkan rambut Vallen dan menciumi punggung halus Vallen sembari membuka kaitan breast houlder…tak seberapa lama kaitan itu terlepas dan dgn sabar meloloskan breast houlder krem berenda itu dari tubuh Vallen. Adrian memilih untuk tak melihat tubuh bagian atas Vallen yg telah telanjang dari pantulan kaca tetapi meneruskan membuka cd Vallen sembari menciumi punggungnya dari atas hingga kebagian pinggang tepat diantara belahan gundukan padat bokong Vallen. Dgn posisi telanjang penuh, Vallen sedikit gemetar mengingat udara pagi itu cukup dingin, tetapi dia hanya dapat memejamkan mata menunggu sensasi berikutnya yg terjadi

Jantung Adrian berdegup kencang ketika memandang tubuh polos kekasihnya untuk pertama kali melalui pantulan cermin…dgn perlahan Adrian membuka celana panjang dan cdnya sendiri sehingga kemaluan hitam besarnya mengacung bebas dgn arogan…kembali Adrian memeluk Vallen yg masih berdiri terpaqu didepan cermin sembari ‘menyelipkan’ kemaluannya diantara kedua belah bongkahan bokong Vallen…digesekkannya perlahan sehingga menimbulkan campur aduk antara ngilu, geli dan nikmat…tangan kanannya mengusap rambut kemaluan Vallen yg tak terlalu lebat sembari sesekali jari tengahnya menyentuh klitoris Vallen. Vallen mendesah merasakan sensasi petting tanpa sehelai benang pun menutupi kemaluan mereka berdua…

kemaluannya terasa geli kenikmatan menerima gesekan-gesekan lembut kemaluan hitam besar milik Adrian dgn urat-urat yg menonjol keluar….sementara klitorisnya terangsang sentuhan-sentuhan nakal jemari Adrian. Desahan demi desahan sambung menyambung tatkala kemaluan mereka saling bersentuhan skin to skin…tangan kiri Adrian menggenggam kuat buah dada kiri Vallen sembari sesekali memelintir puting buah dadanya dgn lembut dan terkadang kasar. Adrian menciumi bahu, pundak, leher Vallen sembari terus membisikkan kata-kata sakti
“I Love You”…dan setelah beberapa menit Adrian berbisik
“membungkuk dikit sayg…”, Vallen hanya menurut pasrah sembari kedua tangannya bertopang pada sisi kanan dan kiri kaca didepannya….sesungguhnya dia antara sadar dan tak sadar mengikuti kemauan kekasihnya itu, dan saat Vallen merasa benda bulat hangat yg cukup besar telah berada didepan bibir kemaluannya, dia tersentak dan spontan berbalik ke arah menghadap Adrian sembari berkata
“Enggak…jangan sekarang, dulu kita telah komit tdk mau ML sebelum resmi…dan kamu telah menyggupinya…”, kedua tangan Vallen sedikit mendorong tubuh Adrian untuk agak memberi ruang bagi keduanya…
“Iya sayg, aqu serius sama kamu…aqu ga akan lari dari tanggung jawab”, begitu gombalnya jawaban Adrian. Vallen tetap menolak dan berusaha memungut pakaiannya yg berserakan dilantai kamar kost itu…tetapi dgn cepat Adrian mencengkram kedua pergelangan tangan Vallen dan menghempaskan tubuh polos kekasihnya itu keatas tempat tidur…Vallen terjatuh telentang dan mencoba berontak, tetapi cengkraman tangan Adrian yg kuat dan besar membuat usahanya sia-sia..”Adrian! Aqu gamau!”, rengek Vallen memohon kepada kekasihnya yg terkenal cukup temperamen dikalangan kawan-kawannya. Adrian menindih Vallen sembari mencari sesuatu untuk menahan rontaan tangan Vallen yg cukup menyulitkannya untuk menuntaskan aksinya…dan dia mendapati ikat pinggang Vallen yg akhirnya digunakan untuk mengikat kedua tangan Vallen…kedua tangan Vallen terikat dipergelangan dan disangkutkan kepinggir besi tempat tidur, sehingga posisi Vallen terlentang sementara kedua tangan terikat keatas…

Vallen mencoba untuk berteriak, tetapi dgn sigap tangan kanan Adrian membekap mulutnya sembari berkata “ga usah teriak sayg, kamu ga malu nanti ketauan anak kost yg lain lg bugil begini? Aqu serius sama kamu…” Entah terbuai atau pasrah dgn kondisi yg ada, Vallen menahan diri untuk tak berteriak tetapi agak sedikit terisak…sementara Adrian mulai melaqukan aksinya….

Dimulai dari kecupan lembut dibibir yg lama-lama semakin kasar, melahap seluruh bibir Vallen, menciumi leher jenjangnya dgn dibumbui jilatan-jilatan buas yg mau tak mau membangkitkan gairah Vallen juga. Tak ada satupun yg luput dari paras dan leher Vallen dari sapuan mulut buas Adrian…sementara kedua tangannya meremas kencang kedua buah dada mungil Vallen hingga menyisakan puting buah dadanya yg semakin mencuat kencang…sejenak Adrian berhenti melaqukan aksinya, memegang kemaluan besarnya sendiri lalu duduk disamping kepala Vallen sembari menjambak rambutnya menyorongkan mulut Vallen untuk mengulum kemaluan besar hitamnya itu…Vallen berusaha untuk tak membuka mulutnya tetapi dgn paksa Adrian terus menyodokkan kemaluannya sehingga bagian kepalanya masuk sedikit didalem mulut Vallen…dgn satu sentakan, Adrian menyodokkan dgn paksa kemaluannya kedalem mulut Vallen…agak sedikit nyeri terkena deretan gigi Vallen, tetapi terasa hangat ketika hampir setengahnya telah masuk! Pelan-pelan Adrian mengocokkan kemaluannya dalem mulut Vallen…walau tak dapat masuk sepenuhnya tetapi sensasinya sangat luar biasa mengingat baru pertama kali Vallen melaqukan blow job walau dgn sedikit terpaksa.

“Nikmati saja sayg, spt saat kamu menghisap permen lolipop kesukaanmu”, desah Adrian membujuk kekasihnya yg mulai menitikkan air mata…Vallen hanya dpt terpejam dan mencoba menikmati kemaluan Adrian yg terlalu besar untuk mulutnya dan sedikit berasa asin…apalagi saat ada sedikit cairan keluar dari lobang kemaluan itu. Beberapa kali Adrian bergejolak dan menahan kocokannya, dia berusaha menahan agar jangan sampai klimaks terlebih dahulu….dgn cepat dia menarik kemaluannya dari mulut Vallen lalu merangsek keantara paha Vallen, membukanya lebar-lebar sembari memegang kedua lutut Vallen….kemaluan Vallen terpampang jelas dihadapannya, dgn rambut kemaluan yg tdk terlalu lebat dan tdk terlalu tipis, bibir kemaluan yg merekah merah berkilatan cairan kenikmatan…dan yg lebih membuatnya bergairah adalah klitoris Vallen yg tampaknya sedikit mengeras karena rangsangan-rangsangan paksa yg dibuatnya.

Tanpa berkata-kata lagi Adrian segera menjilati klitoris Vallen sembari menggigitinya pelan-pelan…sesekali dia menghisapnya seperti saat menikmati puting buah dada Vallen…
“Arrrggg Adrian…apa yg kamu laqukan…arrgggg geliiiii…” Vallen meracau sendiri…Adrian yg sadar bahwa kekasihnya mulai menikmati kondisi yg ada semakin aktif melancarkan aksinya…mengulumi klitoris Vallen, menjilati bibir kemaluannya…naik kepusar lalu menerkam kedua buah dada Vallen dgn raqusnya! Dia benar-benar mencengkram kedua buah dada mungil nan sekel itu, sehingga puting buah dadanya mencuat dan lebih mudah dilahapnya…entah berapa menit dia menikmati buah dada Vallen sehingga timbul memar-memar dibawah buah dada dan sekitar puting Vallen.

Adrian menindih tubuh telanjang Vallen dan siap mengarahkan kemaluannya ke lobang kemaluan Vallen…”Adrian…jangan please…aqu belum mau ngelaquin itu…”, pinta Vallen dgn paras memelas…Adrian terus mengarahkan kemaluannya ke arah lobang kenikmatan Vallen….Vallen sendiri telah merasakan kepala kemaluan Adrian berada tepat didepan lobang kemaluannya yg masih rapat itu! Adrian berusaha pelan-pelan mendorongnya…dan setiap dorongan membuat Vallen menjerit kecil…senti demi senti…Adrian merasakan seluruh kepala kemaluannya telah masuk dalem lobang kemaluan Vallen…tetapi cukup sulit memang mengingat ini pertama kali buat mereka berdua melaqukannya….

Vallen meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tangannya sembari mencoba menggoygkan tubuh polosnya yg ditindih tubuh besar Adrian….dia merasakan nyeri yg luar biasa dilobang kemaluannya saat kepala kemaluan besar itu telah mulai masuk. Adrian agak kesulitan untuk mendorongnya lebih dalem karena rontaan kekasihnya itu…dgn agak kesal dia memegang kedua paha Vallen dan membentangkannya lebar-lebar sehingga memudahkan langkah selanjutnya untuk memasukkan seluruh kemaluannya kedalan kemaluan Vallen…
“Adrian…please jgn dimasukkin….kamu telah janji kan?”, rengek Vallen….”Kenapa sayg? Sakit ya kemaluannya? Kamu nikmatin aja….nanti kemaluanmu akan terbiasa…”, jawab Adrian sekenanya….
Usaha Adrian menerobos lebih dalem lagi cukup sulit…tetapi dgn satu sentakan

cepat….blesssssss! Tiga perempat kemaluannya telah masuk kedalem liang kemaluan Vallen….dia membiarkannya beberapa saat lalu mulai mengocokannya pelan2….
“Ahhhhh..Vallen…kemaluan kamu enak sekali…sempit dan hangat….tititku geli!”….racau Adrian sembari memegang kedua paha Vallen agar terbuka lebar sembari mengocokan kemaluannya. Vallen yg mulai kehabisan tenaga dgn keringat bercucuran…dan memar sana sini didaerah dada, buah dada, perut bekas cupangan Adrian hanya menggigit pelan bibirnya sendiri sembari menahan antara sakit dan nikmat yg datang bersamaan! Adrian tahu bahwa kekasihnya itu mulai menikmati ‘perkostaan’ yg terjadi…pelan2 dia melepaskan cengkraman kedua tangan besarnya dikedua paha mulus Vallen….menyusuri dada Vallen dgn kecupan-kecupan lembut yg diakhiri dgn lumatan penuh kasih dibibir sementara kedua tangannya melepaskan ikatan tangan Vallen….sembari terus mengocok-ngocok pelan kemaluan kekasihnya dgn kemaluan besar hitamnya itu! Setelah tangan Vallen terlepas, terlihat memar bekas jeratan karena kuatnya ikatan itu…Vallen tak melawan lagi, dia telah tak berdaya…apalagi ketika Adrian membalikan tubuh telanjangnya…dan memposisikan tubuh Vallen utk telungkup dan menaikan bokongnya utk sedikit nungging…dia hanya pasrah dan merasakan sentakan demi sentakan kemaluan besar Adrian menghujam liang kemaluannya, entah telah berapa kali dia merasakan klimaks….

Adrian menyetubuhi Vallen dari belakang dan sesekali menekan dalem-dalem kemaluannya sembari meremas kuat-kuat buah dada mungil Vallen dari belakang sehingga bertambah merah…kontras dgn kulitnya yg halus sawo matang. Tiba-tiba tubuh Adrian bergetar dan mencabut kemaluannya dgn cepat! Dan Vallen merasakan cairan kental hangat membasahi bokong bulat dan sebagian punggungnya…
“Arrggggghhh Vallen….nikmat sekali kemaluan kamu sayg!”
Adrian membersihkan air maninya yg berceceran ditubuh kekasihnya itu dan tiba-tiba dia tersadar….kenapa tak ada darah yg keluar? Gurih Gita BerCinta Saat SMA Mantap.

About admin

Check Also

Sex bergambar terpanas ngentot erotis Dengan Cewek Bispak

Bagi kepada teman in Cerita panas – Cerita Seks yang akan kuceritakan di ini adalah pengalamanku …