Home / Cerita Lendir / Cerita Mesum Terangsang Vagina Tante

Cerita Mesum Terangsang Vagina Tante

Bagi kepada teman

Cerita Mesum Terangsang Vagina Tante

– Cerita Mesum Terangsang Vagina Tante, Rumahku yang bisa dibilang luas terdapat pembantu yang usianya sudah 34 tahun dipanggil Tante Nina. tapi jangan heran jika tante Nina itu mempunyai badan yang ok dan terawat kencang pula buah dadanya kulitnya yang sawoi matang itu yang sering membuatku horny.

Cerita Mesum Terangsang Vagina Tante

Suatu hari aku agak kaget waktu membuka pintu aku melihat tante Nina sedang memakai pakaian yang super ketat dengan memakai rok warna hitam dengan tonjolan payudara yang mau keluar membuat jantungku bedetak lebih kencang melihat tubuh tante Nina.

Cerita Mesum – Tanpa kusangka dari gerak geriknya dia kelihatannya sedang horny sempat aku melihat dia melepaskan rok yang di pakainya terlihat paha yang masih mulus dengan warna celana dalam pink , batang kemaluanku dengan cepatnya membengkak melihat semuanya aku dekatkan wajahku ke arah celana dalamnya hmmm baunya sungguh harum karena tante Nina habis mandi.

“Sudah cukup kan..?” katanya sambil menjauhkan wajahku dari pahanya dan mencoba memakai roknya lagi.

Tetapi hal itu dengan cepat kucegah, “Ntar dulu tante, aku pingin lihat di balik celana itu, boleh ya..?” kataku membujuk.

“Yee.., sudah dikasih hati malah minta jantung..!” ucapnya sedikit menyindirku.

“tante tau nggak, jantungku debar-debar nih.., dan aku terangsang..” kataku mencoba menyatakan bahwa saya benar-benar terangsang.

Sambil bercanda dia menjawab, “Masak gitu aja terangsang, tante nggak percaya, kamu pasti cuma iseng, mau mempermainkan tante, ya..?” katanya membalas ucapanku.

“Kalau nggak percaya, coba lihat nih..!” kataku sambil menurunkan celana pendekku.

Dia agak kaget karena celana dalamku seperti penuh dan menonjol besar di bagian penisku.
“Bener juga, kamu nggak boong.., kamu terangsang ya..?” katanya melirikku nakal sambil tersemyum.
Agak lama dia melihatnya, kemudian mengelus dan mengusap-usap, dan mendekatkan wajahnya ke dekat celana dalamku.

“Sekarang kita sama-sama buka, gimana tante..?” kataku memberi tawaran gila.

Mungkin karena sudah terangsang dan sangat ingin melihat penisku, akhirnya dia mengangguk. Perlahan dia menurunkan celanaku, dan tampaklah kejantananku berdiri tegak dan siaga.

“Wow.. punyamu lebih besar dari yang tante bayangkan, tapi tante suka yang besar seperti ini.” katanya sambil mengelus, menyentuh kepala penisku dengan jarinya dan kemudian mengocoknya.

“Aahh.. ” saya mengerang nikmat, sementara dia terus mengocok sampai penisku terlihat memanjang maksimal.

Mungkin dia sudah tidak tahan, dia mulai mengulum dan meghisap penisku.

“ahh.. ah.. nikmat sekali..!” aku mendesis kenikmatan, sementara tanganku sudah membuka celana dalamnya.
Dan wow.., benar-benar pemandangan yang indah, bulu-bulu halus di sekitar memeknya yang kemerahan sangat merangsang birahiku. Jariku menyentuh dan menggesek bibir nonoknya.

“Oh.., ahh.., terus Mas, gesekin terus..! Ahh..!” suaranya mendesah-desah.

Kudekatkan wajahku ke tempiknya, menciuminya dan menjilatnya. Celahnya mulai agak basah, mungkin dia sudah terangsang hebat, sementara kemaluanku terus dikulumnya, bahkan sekarang lebih dahsyat sampai ke pangkalnya. Saya merasakan hangat mulutnya, dan kemaluanku seperti panas sekali dan mau mengeluarkan sesuatu. Tanpa dapat kutahan, spermaku muncrat di mulutnya untuk pertama kali.

“Ohh.. kamu udah keluar Mas.. enakk.., gurih..!” katanya sambil menjilat sperma yang keluar dari mulutnya, sementara lidahku terus bergerilia di celah vaginanya, bahkan lidahku berusaha masuk lebih ke dalam dan terus menyeruak di seluruh dinding memeknya.

“Ouch.. lebih dalam, Mas..!” pintanya sambil mendesis-desis.

Aku mendengar dia mendesis dan menyerocos tidak karuan, dan mulai mengocok kemaluanku lagi sehingga membesar kembali. Hanya dalam hitungan menit, punyaku sudah membesar lagi dan mencapai ukuran yang maksimal.

“Sekarang saya masukin ke meki tante aja, oke..?” kataku sudah tidak sabaran.

“ya Mas, tante juga sudah nggak tahan nich..!” katanya sambil membuka kedua pahanya lebar-lebar, sehingga memeknya tampak membelah dan merekah.

Sambil memegang penisnku yang tegang, kuarahkan ke lubang tersebut. Sesaat kepala kontolku kugesekkan ke bibir memeknya, kemudian dengan sedikit ditekan, dan, “Bless..!” masuk seluruhnya ke dalam liang vaginanya.

“ahh.., terus Mas, lebih dalam..!” desisnya mengikuti gerakan masuknya batang kejantananku.

Aku pun semakin bersemangat menggenjotnya dan memaju-mundurkan kontolku di dalam nonoknya. Sementara tanganku tidak lepas memegangi puting toketnya yang mengencang.

Sekitar 10 menit dengan posisi tersebut, aku mengeluarkan kemaluanku yang masih menegang.

“tante, sekarang kita rubah posisi ya..? Pasti lebih nikmat..!” kataku ingin mencoba gaya lain.

“Posisinya gimana Mas..?” dia bertanya balik.
“tante menungging saja, kakinya diangkat sebelah dan letakkan di meja, dan tante membelakangi saya..!” saranku memberi penjelasan, dia menurut saja.

Dia sudah mengambil posisi seperti itu dan aku dapat melihat celah vaginanya mengintip dari belakang. Dengan memegang kemaluanku yang tegang, kuarahkan ke celah itu. Dengan sedikit tekanan, kepala penisku masuk, dan masuknya terasa lebih sempit dari yang tadi. Sengaja tidak kumasukkan seluruhnya dan kutanya kepadanya, “Gimana..? Lebih enak kan..?” kataku.

“iyya lebih enak dari yang tadi, oh.., enak.., ahh..!” suaranya mendesah lagi.

“Ini belum seluruhnya lo tante, baru sebagian..!” aku mencoba menggodanya lagi.

“Masukin semua dong, Mas..! Biar terasa lebih enak lagi..!” pintanya.

Dengan menekan lebih kuat, maka kemaluanku masuk seluruhnya. Dan oh.., betapa nikmatnya, serasa berada di awang-awang.

“Ah.., oh.., aah.., nikmat sekali, tekan lebih kuat Mas.., lebih dalam, ahh, ahh..!”

Sesekali dia menggoyang pinggulnya, dan ohh.., benar-benar luar biasa goyangan pinggulnya, punyaku seperti ditarik dan diurut-urut di dalam vaginanya.

“Oh.., ah.., aku tak ingin berhenti cepat-cepat, goyangin terus tante..!” kataku.

Sekitar 10 menit aku memaju-mundurkan kemaluanku ke tempiknya, rasanya saya sudah berada di puncak dan mau memuntahkan lahar.
“tante, aku sudah mau keluar nich..!” kataku.

Dia membalas, “Aku juga mau keluar nich. Kita keluar sama-sama ya..?” pintanya.
Dengan menggenjot lebih kuat agar cepat sampai ke puncak kenikmatan, maka kumulai menekan lagi lebih cepat. Dan akhirnya, “Ouc.., ah.., ah..” dengan erangan panjang, saya memuntahkan spermakau di memeknya.
Bersamaan dengan itu tante juga mengerang panjang, “Ouh.., ouc.., ah.., ah.., nikmat.. ah..”

Sementara di memeknya aku merasakan punyaku disemburi cairan memeknya, terasa begitu hangat.

Perlahan kutarik punyaku keluar, terlihat sudah mulai mengecil. Kami tergolek di tempat tidur dan saling berpandangan menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru selesai dilakukan.

TAMAT

lihat juga sebelumnya ada kisah seks bergambar menarik yang tak kalah serunya untuk dibaca

About admin

Check Also

Sex bergambar terpanas ngentot erotis Dengan Cewek Bispak

Bagi kepada teman in Cerita panas – Cerita Seks yang akan kuceritakan di ini adalah pengalamanku …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *